MAKASSAR, FAJAR -- Makassar adalah salah satu kota dengan pertumbuhan sektor infrastruktur paling pesat. Hal ini, menyebabkan persoalan pada infrastruktur yang tidak secepat pertumbuhan properti.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengklaim selama delapan tahun terakhir bisnis properti maju pesat. Properti tumbuh melampaui kemampuan pemerintah menyiapkan infrastruktur penunjang pembangunan.
"Properti di Makassar ini maju paling pesat. Kebutuhan rumah mencapai angka 6.000 unit per tahunnya. Tak salah jika harga properti ikut meroket, dan ini membuat pemerintah ikut kesulitan mengimbangi infrastruktur pendukung," kata Ilham saat tampil membuka Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan di Hotel Grand Clarion akhir pekan lalu.
Ilham mengatakan, harga properti seperti perumahan dan rumah toko (ruko) naik hingga 300 persen dibanding delapan tahun lalu. "Harga rumah sederhana tipe 36, delapan tahun lalu masih di kisaran Rp100 juta ke bawah. Saat ini dengan tipe yang sama developer menjualnya Rp400-an ke atas," ungkap Ilham.
Bukan hanya itu. Kemajuan ekonomi Makassar juga dirasakan dengan hadirnya fasilitas hiburan dan hotel baru di sejumlah kawasan. "Saat saya belum menjadi wali kota, masih bisa dihitung jari. Sekarang ini sudah ada ratusan hotel besar maupun kecil," urainya.
Misi menjadikan kota Makassar sebagai living room juga dinilai berhasil. Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang dibangun empat tahun silam dipadati penerbangan mencapai 168 kali dalam sehari. "Capaian penumpang melampaui angka 6 juta. Bandara Sultan Hasanuddin kini sudah terasa sumpek, padahal baru empat tahun dibangun. Konsep kita bukan lagi sebagai pintu gerbang melainkan kota living room membuat tingkat keterisian hotel terus naik," jelas Ilham panjang lebar di depan para bankir di Makassar.
Ilham juga mengatakan, selama 8 tahun terakhir dari sisi pertumbuhan ekonomi selalu berada di atas angka 8 persen. Makassar bahkan ikut memacu pertumbuhan kota di sekitarnya seperti Sungguminasa dan Maros.
"Yang kita perlukan adalah memberikan kepastian hukum. Keyakinan kepada pengusaha akan kemudahan investasi dengan kemudahan perizinan. Makassar ini memang harus bisa menjadi Hub KTI," ungkap Ilham lagi.
Dia menjelaskan alasan memasang visi Makassar sebagai "Kota Dunia" karena tak lepas dari fakta riil tersebut. Visi sebagai kota dunia itu juga berasal dari akar sejarah Makassar. Menurutnya sejak abad 16, Makassar telah menjalin hubungan dagang dengan negara lain.
Di peta perkonomian dunia, Makassar adalah kota dagang ekspor-impor. Saat itu jumlah penduduk baru mencapai 200 ribu orang. Dengan sumber daya yang ada saat ini visi itu kelak akan dicapai. Tentu dengan pembangunan infrastruktur yang lebih mendukung perekonomian. (aci/upi)
Description : Tanah Kavling Murah Makassar | Tanah kavling Murah | Tanah Kavling
0 komentar:
Posting Komentar